Tuesday, 26 June 2018

Lintang Kemukus Dini Hari

Rabu, 27 Juni 2018 
Pagi ini pukul 05.00 aku dibangunkan simbah karena ada lintang kemukus. Aku yang tidak tahu apa itu lintang kemukus segera melihatnya, sayang waktu itu sudah tidak terlihat kerlip bintang. Dikarenakan kerlip bintang sudah kalah dengan sorotan sinar matahari, meskipun matahari belum terbit. Tetapi sudah ada sorot oranye dari timur yang menjadikan sinar bintang hilang perlahan. Kata simbahku, lintang kemukus muncul pukul dua belas malam atau pukul satu malam dini hari.
Lintang kemukus berasal dari kata lintang yang berarti bintang, dan kemukus yang berarti bungkus. Jadi menurut kedua bahasa tersebut lintang kemukus adalah bintang yang dibungkus. Bungkusnya putih memanjang, dan ada bintang di ujungnya. Sedangkan setelah aku lihat baik-baik, lintang kemukus adalah bintang berekor. Ekornya sendiri sangat panjang dan akan semakin pendek bila ada sinar matahari. Biasanya aku hanya melihat bintang berekor di buku, kini aku melihat bintang berekor secara nyata. Sayang aku sudah tidak bisa melihat bintangnya, simbahku berkata bahwa bintannya berada di timur laut. Jadi, menurutku bintang berekor tersebut dari barat daya menuju ke timur laut.
Itu ceritaku pagi ini berdasarkan observasi, sekarang aku akan membahas ilmu bintang kemukus versi internet.
Setiap aku membuka laman tentang bintang kemukus di situs internet pasti tentang misteri. Ada yang menjelaskan lintang kemukus sebagai pertanda musibah, ada yang mengaitkan adanya lintang kemukus sebagai misteri di Jawa, ada juga yang menjelaskan sebagai penanda zaman baru. Diantara ketiga tersebut, aku tidak tahu apakah itu benar-benar terjadi atau hanya opini. Jadi aku tidak memasukkan ilmu-ilmu di internet ke blogku ini.

Penyebab Tak Betah Di Rumah

Liburan kenaikan ini cukup puas, selama lima minggu atau tiga puluh lima hari tidak ada pembelajaran di sekolah. Tidak ada PR, tidak ada kerja kelompok, dan yang pasti tidak ada tumpukan buku di atas meja. Selama liburan juga tidak ada hal-hal yang membebani pikiran. Liburan adalah waktu untuk melarikan diri dari tugas sekolah. Namun, libur di sekolah belum tentu libur di rumah. Di rumah, banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan, bersih-bersih ini, bersih-bersih itu. Kalau tidak dilakukan maka tubuh tidak ada aktivitas sama sekali, dan menjadikan malas.

Selain tubuh tidak bergerak, orang tua juga turut memarahi. Di pagi hari misalnya, kalau tidak segera bangun pagi maka ibu akan marah. Kalau sudah bangun dan tidur lagi ibu juga marah. Semua itu ibu lakukan agar anaknya tidak malas selama liburan. Tetapi beda orang beda pula pandangan. Jika ibu menyuruh anaknya untuk rajin selama liburan, beda halnya dengan si anak. Anak hanya ingin bersantai-santai, bermalas-malasan, dan mengerjakan sesuatu yang tidak melelahkan.

Kedua pemikiran tersebut menyebabkan salah satu diantaranya harus mengalah. Seorang anak harus melaksanakan perintah orang tua, meskipun itu berat dilakukan. Daripada  disebut anak durhaka, jika perintah orang tua tidak segera dilaksanakan akan terjadi perkelahian mulut antara orang tua dan anak, nantinya malah menjadi buah bibir tetangga yang tidak sengaja mendengar.

Terkadang seorang anak tidak betah di rumah. Berbagai hal selalu menjadi alasan, perlu refresinglah, perlu hiburanlah, perlu bersenang-senanglah. Mau bagaimana lagi, itu adalah hak seorang anak. Wajar saja kalau seorang anak ingin bermain bersama teman-temannya, karena mereka perlu mengistirahatkan otaknya sebentar untuk memikirkan dunia pendidikan.

Alasan yang membuat tidak betah di rumah adalah bosan. Di rumah sendiri dan hanya di depat tv membuat bosan. Apalagi kalau acara tv hanya itu-itu saja, rasanya ingin segera ke luar rumah untuk sekadar melihat alam dedaunan yang hijau. Agar tidak pengap di dalam rumah atau di dalam kamar. Semakin pengap lagi kalau melihat kamar berantakan penuh dengan buku-buku pelajaran yang belum dibereskan.

Alasan yang terakhir adalah tidak ada cemilan, cemilan memang makanan yang tidak wajib untuk dikonsumsi. Namun tidak ada cemilan juga membuat ingin pergi ke luar untuk membelinya. Cemilan memang tidak semuanya membuat perut kenyang,  setidaknya dapat memberikan kegiatan bagi gigi. Agar tidak diam saja.

Wednesday, 13 June 2018

Gagal Di Tengah Perjalanan

 Setiap orang pasti mengalami kegagalan, dan keterpurukan dalam berjuang demi mencapai keinginan.  Terkadang kegagalanlah yang membuat putus asa dan hilang harapan, yang menjadikan orang ragu-ragu untuk memulai hal baru. Dan kata gagalah yang membuatku pesimis untuk melanjutkan perjalananku, suatu proses untuk menggapai anganku menjadi kenyataan.


Kemarin, Rabu 15 Juni 2018 aku hampir hilang harapan. Saat aku sedang membuat kue, awalnya aku yakin pasti akan berhasil. Namun, kenyataannya berkata lain. Saat di tengah-tengah perjalananku, aku lupa dengan salah satu bahannya. Kue yang pertama dan kedua aku kukus harus dibuang sia-sia karena kurang matang dan dilihat dari bentuknya sudah meragukan. Aku bertekad ke pasar lagi untuk membeli bahan itu. Aku mulai ragu bahwa kue buatanku akan sia-sia, tidak enak, dan tidak seperti yang aku bayangkan. Setelah aku melengkapi semua bahan, aku segera mengukus adonan kue satu persatu. Rencananya aku akan membuat lima lapis kue, karena yang dua telah rusak maka jadinya hanya tiga lapis. Hingga menjelang maghrib aku baru bisa menyelesaikan semua adonan kue. Aku mulai ragu lagi karena dilihat dari bentuknya sudah meragukan, saat berbuka puasa aku segera merasakan kue. Ternyata rasanya  terlalu manis, dan aku tidak memakannya lagi. Kuenya tidak mubadzir karena aku bawa ke masjid. Saat di masjid ada yang mengatakan terlalu manis, ada juga yang mengatakan enak. Aku bersyukur karena kue buatanku masih dapat habis dan tidak mubadzir meskipun hasilnya tidak sesuai yang aku inginkan.


Dari kejadian itulah aku mulai menyadari, bahwa kegagalan di tengah perjalanan dapat  dijadikan cambuk untuk semakin melangkah kedepan meskipun memerlukan perjuangan yang luar biasa. Saat merasakan kegagalan itu memang menyakitkan, seperti jatuh dan sangat sulit untuk bangkit lagi. Namun jika ada niat dan semangat yang kuat maka dapat menghadapi kegagalan tersebut. Semakin besar keinginan untuk maju yang dilandasi semangat, maka peluang kegagalan semaikin sedikit, begitu pula sebaliknya.

Warung Mochi Siap Menemani Ngemil-mu

           BINGUNG MAU NGEMIL APA? Ngemilikin kamu tapi ga bisa? Ngemil mochi SOLUSINYA Warung Mochi menyediakan berbagai varian mochi denga...