Wednesday, 21 June 2023

Apakah AI Berbahaya ?

 



Artificial Intelligence (AI)  yaitu Kecerdasan Buatan di bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Contoh AI dalam kehidupan sehari-hari adalah asisten virtual, GPS, filter Instagram, media social, keyboard virtual, layanan hiburan seperti music, film dan aplikasi streaming dll.

AI yang tumbuh lebih canggih memperingatkan potensi bahaya kecerdasan buatan semakin keras. Kata Stephen Hawking, “Perkembangan AI bisa berarti akhir dari umat manusia.” Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mengaku bahwa AI membuat dirinya takut. “Kecerdasan buatan bisa melakukan lebih dari yang diketahui hampir semua orang, peningkatan kemampuannya bersifat eksponensial.”

Bahaya AI bagi Manusia

Beberapa komunitas teknologi memperdebatkan adanya bahaya kecerdasan buatan. Simak penjelasan berikut.

1. Kehilangan Pekerjaan akibat Otomatisasi AI

Akibat otmatisasi dari tahun 2020 hingga 2025 sebanyak 85 juta pekerja diperkirakan akan kehilangan mata pencahariannya. Karyawan dari kelompok marginal semakin rentan karena saat AI semakin pintar sebuah pekerjaan akan  membutuhkan lebih sedikit manusia

2. Manipulasi Sosial lewat Algoritma AI

Laporan tahun 2018 tentang potensi penyalahgunaan AI mencantumkan manipulasi sosial sebagai salah satu bahaya utama kecerdasan buatan. Ketakutan ini tercermin dari tindakan politisi yang mengandalkan sebuah platform untuk mempromosikan sudut pandang mereka.

Algoritma AI TikTok memenuhi beranda pengguna dengan konten-konten yang saling terkait satu sama lain. Media berita online bahkan lebih suram mengingat deepfake yang menyusup ke ranah politik dan sosial. Mengganti wajah seseorang dengan sosok lainnya dalam sebuah foto atau video menjadi pekerjaan mudah bagi AI. Akibatnya, terbuka jalan bagi pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoaks dan propaganda.

3. “Mata-Mata” Sosial dengan Teknologi AI

Selain ancaman yang bersifat eksistensial, AI juga akan berdampak buruk pada keamanan privasi. Contoh utamanya adalah penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) di banyak tempat umum. Jenis AI ini lebih lanjut dapat melacak pergerakan seseorang, mengumpulkan data aktivitas dan relasi, bahkan pandangan politik.

4. Bias Manusia pada AI

Selain bias data dan algoritma, AI dibuat oleh manusia dan manusia sendiri pada dasarnya adalah bias. Pengembang AI kebanyakan adalah laki-laki dari demografi dan ras tertentu, tumbuh di lingkungan sosial ekonomi yang tinggi, dan tanpa disabilitas. Populasi mereka sangat homogen sehingga sulit untuk berpikir lebih luas soal masalah dunia.

5. Ketimpangan Sosial Ekonomi akibat AI

eluasnya ketimpangan sosial ekonomi akibat hilangnya pekerjaan yang didorong oleh AI adalah penyebab lain yang perlu dikhawatirkan. Pekerja kerah biru (kelas buruh) yang melakukan lebih banyak tugas manual dan berulang telah mengalami penurunan upah hingga 70 persen karena otomatisasi.

6. Pelemahan Etika Akibat AI

Bersama dengan para teknolog, jurnalis dan tokoh politik, bahkan para pemuka agama, menyuarakan peringatan tentang potensi jebakan sosio-ekonomi AI.

Warung Mochi Siap Menemani Ngemil-mu

           BINGUNG MAU NGEMIL APA? Ngemilikin kamu tapi ga bisa? Ngemil mochi SOLUSINYA Warung Mochi menyediakan berbagai varian mochi denga...